18/05/10

rumpun alang-alang

Engkaulah perempuan terkasih, yang sejenak kulupakan, sayang
Kerna dalam sepi yang jahat tumbuh alang-alang di hatiku yang malang
Di hatiku alang-alang menancapkan akar-akarnya yang gatal
Serumpun alang-alang gelap, lembut dan nakal

Gelap dan bergoyang ia
dan ia pun berbunga dosa
Engkau tetap yang punya
tapi alang-alang tumbuh di dada


Kutipan di atas adalah sajaknya Rendra
Tanpa bermaksud merusak karya orang, saya ingin menambahi sajak di atas, boleh ya?
Begini :

Ah, alang-alang itu kadang tumbuh begitu lebat dalam dada ini...
Lebat oleh siraman emosi dan energi yang rajin dilakukan oleh imaji...
Berbuah dosa dan onak duri...

Ya kawan, dia juga menghasilkan onak duri...
Onak duri yang merobek, menciderai asa kecilmu untuk terus melangkah...
Semakin lebat kau pelihara onak duri, semakin besar pula sayatan terhadap asa kecilmu itu...

Terkadang, ada manusia yang gagal mengendalikan alang-alang dan onak duri dalam dada mereka...
Iya, gagal total bahkan..!!!
Hingga asa mereka pun terluka sedemikian parah, lalu mati sebelum bertumbuh...
Maka dari itu kawan, berhati-hatilah...
Jaga hatimu dari alang-alang dan onak duri

Iya aku tahu, aku seharusnya malu menasehatimu...

17/05/10

pembukaan

bahwa sesungguhnya menulis itu adalah hak semua umat manusia, maka dari itu penjajahan di atas dunia harus dihapuskan...

Postingan pertamaX...